Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

UJIAN MENURUTKU

Masih ingat adegan di salah satu film Harry Potter di mana Hermione menggerutu karena ujian yang diundur? Rasanya aku bisa memahami itu. Mungkin bagi mereka yang masih duduk di bangku sekolah menengah menganggap ujian menyebalkan. Tapi bagiku, aku tidak pernah merasa minggu ujian merupakan minggu yang menyebalkan selama pengalaman 13 tahun aku menempuh pendidikan. Mungkin menegangkan, tapi sepertinya tidak untuk menyebalkan. Untuk kalian yang setipe denganku aku percaya kalian bisa memahaminya. Pada minggu ujian kita akan terfokus pada satu hal, ujian. Atau paling tidak, kita memiliki prioritas yang absolut tanpa perlu berpikir panjang. Kita akan belajar sampai titik darah penghabisan, sampai 24 jam rasanya kurang. Melelahkan? Pastinya iya, tapi coba lihat sisi lainnya.  Di mulai dari pagi hari, kalian akan melihat si dia yang biasanya tidak pernah memegang buku tiba-tiba tergesa-gesa menanyakan materi, menanyakan soal, dan hal lainnya. Itu sungguh melegakan menurutku, m...

ANTARA PERUBAHAN, PILIHAN, DAN KEHIDUPAN

Hidup ini merupakan kata lain untuk perubahan, juga media untuk berubah. Statis bukan pilihan di hidup. Benar, hidup juga berarti memilih. Hidup memang bisa menjelma menjadi apapun, tergantung dari mana sudut mata memandangnya. Mungkin hidup seperti karya seni tiga dimensi, dengan sedikit kejutan, atau banyak kejutan. Bicara mengenai perubahan, itu juga merupakan suatu pilihan. Di sini arti hidup mulai bias, untukku sendiri paling tidak.Tidak ada kata takdir dalam hidup, semua hal merupakan suatu kausa sebab akibat yang berhubungan, yang timbul karena adanya pilihan. Tidak perlu diperdebatkan, ini bukan soal keyakinan ataupun konsep keagamaan, ini tentang realita. Dari sekian banyak kejadian, tibalah kita pada suatu jeda. Di jeda itu disuguhkan dua pilihan, lupa atau mengingatnya. Mekanismenya cukup sederhana menurutku, yang penting tetap diingat, lalu yang tidak berguna atau memiliki potensi tidak berguna dihapus, atau lebih terkenal dengan istilah lupa. Ada stereotip yang menga...

Cerita Sore Hari

Cerita ini ditulis di kamar kecil, dengan ditemani desir angin dari kipas angin yang paling sibuk di tembok. Suhu udara di luar sana sedang cukup membuat gerah, 31॰C. Langit di sana masih terang, matahari masih enggan untuk beristirahat. Pelan-pelan, waktu berputar. Kenangan yang lalu datang, tidak menghantui, hanya bersinggah. Kembali pada kejadian-kejadian satu tahun lalu. Bulan April, 2016. Saat semuanya terasa lega sekaligus menegangkan. Saat semua beban seakan lepas. Saat harapan dan khayalan baru mulai meminta untuk dimunculkan. Saat pilihan satu-satunya terasa paling mantap. Saat itu, ada kaki yang mengayuh pedal sepeda, masih tertatih. Tiap sore ada tawa, menjemput jingganya langit. Tak ada sepi, semua terasa benar. Terasa menyegarkan. Saat masih ada mimpi yang berusaha digapai, ada harapan yang diyakini. Saat ada kejutan yang indah, sang mimpi yang tergapai. Bukan mimpi jangka panjang, tapi ini batu tapakan yang baru untuk masa depan. Bukankah itu menyenangkan? Bulan...

Gadis

Hidup ini penuh cerita, penuh pesona, dan penuh kejutan. Allah memang Mahapintar dalam membolak balik hati setiap hamba-Nya. Siapa yang mengira gadis cilik yang kemarin suka menangis dan sibuk menyeka dengan telapak tangan kini telah berubah menjadi remaja yang mulai menentukan masa depannya sendiri. Ya, gadis itu dulu begitu ceria. Setiap sebayanya menyukainya. Bahkan mereka yang dewasa mengaguminya. Gadis yang begitu lugas dalam berbicara. Gadis yang menatap dengan mata beningnya. Kini gadis itu telah tumbuh, menjadi remaja yang sudah menanggalkan seragam sekolahnya. Tak banyak berubah memang, dia tetap lugas, tetap suka menatap segala hal, namun gadis ini lebih dewasa. Entah gadis ini yang menurut pada Tuhannya atau memang Allah yang memeliharanya, tapi pilihan kedua yang menjadi persepsi gadis ini. Allah memeliharanya di setiap sudut kehidupannya. Cerita ini memang terarah pada apa yang mulai dirasakan setiap gadis yang tumbuh dewasa di luar sana. Cerita tentang perasaan ...